Silahkan cermati dan jawab kasus berikut.
Pada awal tahun 2020, sebuah sekolah di Jogjakarta melakukan kegiatan pramuka yang berakhir tragis. Tercatat lima korban meninggal karena tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai.
- Bagaimanakah pendapat Anda tentang kasus tersebut jika dikaitkan dengan manajemen risiko?
- Dengan pengetahuan yang Anda dapat dari tahapan Eksplorasi Konsep – Mandiri, bagaimana Anda akan mengatur ulang pelaksanaan program di sekolah dalam kasus di atas? Jelaskan tahap demi tahap yang akan Anda lakukan.
Menurut saya, dalam setiap program yang dicanangkan sekolah memiliki resiko. Apalagi program yang tempatnya dilaksanakan di luar jam belajar mengajar maupun dilaksanakan di luar sekolah. Untuk itu, perlu dibuat analisis mengenai prediksi resiko yang terjadi. Kasus kegiatan pramuka yang tragis dan memakan korban jiwa pada awal tahun 2020 di Yogyakarta terjadi karena faktor alam tidak mendukung dan bencana tersebut sungguh di luar bayangan semua orang. Bagi saya, kegiatan alam dalam Pramuka harus dilestarikan. Namun, pada saat dijalankan dan ketika panitia melihat kondisi alam (misal : kodisi sungai sedang deras, cuaca kurang baik) saat terlaksananya kegiatan sedang kurang aman, jumlah rasio pendamping sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa yang sangat banyak, lebih baik panitia membatalkan kegiatan di sungai dan menggantinya dengan kegiatan lain yang lebih aman untuk semua pihak.
Bagaimana mengatur program sekolah agar kasus tersebut dapat diatasi:
1. Membuat program perencanaan. Meliputi berapa jumlah siswa yang diwajibkan ikut, jumlah panitia, jadwal kegiatan, lokasi, jam isoma, siapa yang bertugas untuk menolong siswa sakit, serta kemungkinan yang akan terjadi. Perlu dituliskan juga alternatif pengganti kegiatan karena situasi terkadang di luar prediksi manusia.
2. Melakukan Monitoring dan Evaluasi dengan memperhatikan perencaan yang sudah dibuat dan disetujui kepala sekolah.
3. Memperhatikan manajemen risiko.
Manajemen risiko haruslah menjadi satu kesatuan bagian yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah. Labombang (2011: 39) berpendapat bahwa walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana.
Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
- identifikasi jenis risiko,
- pengukuran risiko,
- melakukan strategi dalam pengendalian risiko
- melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Dengan demikian, diharapkan kegiatan berjalan dengan maksimal tanpa merugikan pihak tertentu.
0 comments:
Post a Comment