Thursday, February 25, 2021

2.2.a.4.1 Eksplorasi Konsep - Pembelajaran Sosial dan Emosional

  Tugas Individu

Pengantar:

Ibu Adriana telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Ibu Adriana merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Ibu Adriana sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Ibu Adriana juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi. 

Berikut kasus yang terjadi pada Ibu Adriana yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Kasus 1

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Ibu Adriana masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Ibu Adriana sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Ibu Adriana melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, Bu Adriana mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Ibu Adriana spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan? Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Ibu Adriana merespon sekeras itu.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. 
  2. Bagaimana penerapan kompetensi kesadaran diri pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)

Jawaban

1. Masalah yang dihadapi sebenarnya oleh Ibu Adriana adalah masalah psikis yang membuat tubuhnya mudah lelah. Misalnya, masalah keluarga, tanggung jawab menjadi ketua 17 Agustusan dan tanggung jawab lain sebagai guru. Rasa lelah dengan aktivitas dan tuntutan pekerjaan membuatnya letih dan berdampak pada emosionalnya yang sensitif.

 

2. Penerapan kompetensi kesadaran diri dalam masalah yang dialami Ibu Adriana adalah ibu Adriana belum sepenuhnya menerapkan kompetensi kesadaran diri. Sehingga, dampaknya terlukis dalam sikap dan tutur kata yang agak emosi (bukan karakter Ibu Adriana yang biasanya).

Untuk itu, Ibu Adriana perlu berlatih kesadaran diri dengan cara : 

Stop/ Berhenti. Caranya menghentikan sejenak apapun aktivitasnya dan beristirahat (me time).

 Take a deep Breath/ Tarik nafas dalam.  Lakukan 2-3 kali. Inhale dan exhale.

Observe/ Amati. Amati apa dirasakan pada tubuh. 

Proceed/ Lanjutkan. Latihan selesai. Setelah jeda sejenak, bisa lanjutkan kembali aktivitas  dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif.


Dengan demikian pikiran lebih rileks dan memiliki kesadaran penuh atas emosi yang dialaminya . Misalnya terbukanya pikiran Ibu Adriana menjadi :

"Saya letih, jenuh, perlu lakukan STOP, kemudian berpikir jernih lanjutkan aktivitas."

Kasus 2

Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Ibu Adriana memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Bu Adriana untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Bu Adriana perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Ibu Adriana diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Ibu Adriana pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Ibu Adriana, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. 
  2. Bagaimana penerapan kompetensi pengelolaan diri pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)

Jawaban

1. Masalah yang dihadapi oleh Bu Adriana adalah pengelolaan waktu yang perlu lebih efektif lagi. Padatnya kegiatan membuatnya terlupakan satu tugas. 

2. Melakukan teknik STOP, ambil jeda sejenak untuk istirahat. Lalu rancang jadwal keseharian (to do list) dalam buku agenda atau ponsel sebagai pengingat.

Kasus 3

Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, ibu Adriana menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Bu Adriana memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Ibu Adriana bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Ibu Adriana menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. 
  2. Bagaimana penerapan kompetensi kesadaran sosial (empati) pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)

Jawaban

1. Masalah yang dihadapi Bu Adriana adalah tidak objektif menilai orang lain, kurang empati dan menilai dari kacamata diri sendiri alias membandingkan posisi orang lain dengan dirinya sendiri. 

2. Ibu Adriana, sebaiknya belajar mengembangkan empati. Karena kecerdasan intelektual tanpa dibarengi kemampuan berempati membuat orang lain kurang nyaman dan tidak bisa terbuka. 

 

Kasus 4

 

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Ibu Adriana mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Ibu Adriana dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orangtua murid. Ibu Adriana tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Ibu Adriana sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Ibu Adriana mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Ibu Adriana mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. 
  2. Bagaimana penerapan kompetensi resiliensi pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)

Jawaban

1. Ibu Adriana belum memaksimalkan kemampuan sosialnya. Sehingga dalam kerja tim saat ada kendala, dia lebih dulu takut dengan bayangan ke depan. Rasa takut dan cemas membuatnya down.

2. Membutuhkan kemampuan resiliensi yang optimal . Pertama-tama , Bu Adriana menyadari bahwa ia kerja tim bukan individu. Maka, harus mengedepankan diskusi bersama rekan dan diskusi juga dengan kepala sekolah. Barulah mengambil langkah menyusun proposal, dan jika ada revisi dia lebih siap mental. Diskusikan kembali dengan tim saat revisi dilakukan agar selesai sesuai harapan. 

 

Kasus 5

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Ibu Adriana merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Ibu Adriana mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Ibu Adriana sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Ibu Adriana diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Ibu Adriana merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun demikian, sekarang dia tidak merasakan itu lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Ibu Adriana terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.


Jawablah pertanyaan berikut.

  1. Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. 
  2. Bagaimana penerapan kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)

Jawaban

1. Masalah yang dialami oleh Bu Adriana adalah ia merasa kinerjanya menurun. Rasa jenuh dan lelah membuat pikirannya stres hingga akhirnya berada di fase tidak menyadari bahwa keputusan yang diambil bisa saja keliru (mengundurkan diri).

 2. Bu Adriana perlu berlatih kesadaran (mindfullness) .

Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas.

 Bu Adriana harus belajar bagaimana:

1. mengevaluasi situasi
2. menganalisis alternatif pilihan mereka, dan
3. mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
Salah satu strategi sederhana yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah dengan
menggunakan kerangka yang disebut POOCH - Problem (Masalah), Options
(Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan
yang diambil), dan How (Bagaimana hasilnya).

Sehingga , Bu Adriana bisa berpikir jernih mengambil keputusan setelah melakukan serangkaian cara di atas.     


 

0 comments:

Post a Comment