Tugas Individu
Pengantar:
Ibu Adriana telah menjadi
guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Ibu Adriana merasakan tubuhnya
seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri
dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di
dalam kelas, Ibu Adriana sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat.
Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami
kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Ibu Adriana juga harus
menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya
1 bulan lagi.
Berikut kasus yang terjadi pada Ibu Adriana yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Kasus 1
Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus
untuk memfinalisasi acara, Ibu Adriana masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata
pelajaran geografi. Sejak pagi, Ibu Adriana sudah mengajar 3 kelas yang berbeda
secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai
mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Ibu Adriana
melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung
jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, Bu Adriana mendapati
muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran
lain. Ibu Adriana spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini
yang dari tadi kamu lakukan? Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana
memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Ibu Adriana merespon sekeras
itu.
Jawablah pertanyaan berikut.
- Apakah masalah yang
dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas.
- Bagaimana penerapan
kompetensi kesadaran diri pada masalah tersebut? (mengacu
pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)
Jawaban
1. Masalah yang dihadapi
sebenarnya oleh Ibu Adriana adalah masalah psikis yang membuat tubuhnya mudah
lelah. Misalnya, masalah keluarga, tanggung jawab menjadi ketua 17 Agustusan
dan tanggung jawab lain sebagai guru. Rasa lelah dengan aktivitas dan tuntutan
pekerjaan membuatnya letih dan berdampak pada emosionalnya yang sensitif.
2. Penerapan kompetensi
kesadaran diri dalam masalah yang dialami Ibu Adriana adalah ibu Adriana belum
sepenuhnya menerapkan kompetensi kesadaran diri. Sehingga, dampaknya terlukis
dalam sikap dan tutur kata yang agak emosi (bukan karakter Ibu Adriana yang
biasanya).
Untuk itu, Ibu Adriana
perlu berlatih kesadaran diri dengan cara :
Stop/ Berhenti. Caranya
menghentikan sejenak apapun aktivitasnya dan beristirahat (me time).
Take a deep Breath/
Tarik nafas dalam. Lakukan 2-3 kali. Inhale dan exhale.
Observe/ Amati. Amati apa
dirasakan pada tubuh.
Proceed/ Lanjutkan. Latihan
selesai. Setelah jeda sejenak, bisa lanjutkan kembali aktivitas dengan
perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih
positif.
Dengan demikian pikiran lebih rileks dan memiliki kesadaran penuh atas emosi
yang dialaminya . Misalnya terbukanya pikiran Ibu Adriana menjadi :
"Saya letih, jenuh,
perlu lakukan STOP, kemudian berpikir jernih lanjutkan aktivitas."
Kasus 2
Selesai
kegiatan belajar-mengajar berakhir, Ibu Adriana memimpin rapat panitia besar
yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang
lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Bu Adriana untuk mempelajari perubahan
proposal acara. Bu Adriana perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan
personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara
sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.
Oleh karena itu, Ibu Adriana diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada
kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Ibu
Adriana pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan
harinya. Keesokan paginya, Ibu Adriana, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik
proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.
Jawablah pertanyaan
berikut.
- Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana?
Mohon uraikan dengan padat dan jelas.
- Bagaimana penerapan kompetensi pengelolaan
diri pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan
yang ada di artikel)
Jawaban
1. Masalah yang dihadapi oleh Bu Adriana adalah pengelolaan waktu yang
perlu lebih efektif lagi. Padatnya kegiatan membuatnya terlupakan satu
tugas.
2. Melakukan
teknik STOP, ambil jeda sejenak untuk istirahat. Lalu rancang jadwal keseharian
(to do list) dalam buku agenda atau ponsel sebagai pengingat.
Kasus
3
Saat mempelajari proposal
acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid,
ibu Adriana menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam
kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Bu Adriana memanggil murid
tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Ibu Adriana bahwa dia sebenarnya
merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena
latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Ibu Adriana menilai, seharusnya
murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi
murid atlet.
Jawablah pertanyaan
berikut.
- Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana?
Mohon uraikan dengan padat dan jelas.
- Bagaimana penerapan kompetensi kesadaran
sosial (empati) pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka
atau panduan yang ada di artikel)
Jawaban
1. Masalah yang dihadapi Bu Adriana adalah tidak objektif menilai orang
lain, kurang empati dan menilai dari kacamata diri sendiri alias membandingkan
posisi orang lain dengan dirinya sendiri.
2. Ibu Adriana, sebaiknya belajar mengembangkan empati. Karena
kecerdasan intelektual tanpa dibarengi kemampuan berempati membuat orang lain
kurang nyaman dan tidak bisa terbuka.
Kasus 4
Setelah selesai memeriksa
proposal acara 17 Agustus, Ibu Adriana mengirimkan proposal tersebut kepada
kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Ibu Adriana dinilai
tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan
pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orangtua murid. Ibu
Adriana tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang
dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Ibu Adriana
sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Ibu Adriana
mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Ibu Adriana mengungkapkan
bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut
yang merevisi proposal.
Jawablah pertanyaan
berikut.
- Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana?
Mohon uraikan dengan padat dan jelas.
- Bagaimana penerapan kompetensi resiliensi pada
masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)
Jawaban
1. Ibu Adriana belum memaksimalkan kemampuan sosialnya. Sehingga dalam
kerja tim saat ada kendala, dia lebih dulu takut dengan bayangan ke depan. Rasa
takut dan cemas membuatnya down.
2. Membutuhkan kemampuan resiliensi yang optimal . Pertama-tama , Bu
Adriana menyadari bahwa ia kerja tim bukan individu. Maka, harus mengedepankan
diskusi bersama rekan dan diskusi juga dengan kepala sekolah. Barulah mengambil
langkah menyusun proposal, dan jika ada revisi dia lebih siap mental.
Diskusikan kembali dengan tim saat revisi dilakukan agar selesai sesuai
harapan.
Kasus 5
Setelah bekerja selama 5
tahun di sekolah yang sama, Ibu Adriana merasa mulai kewalahan dengan berbagai
tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Ibu Adriana mendapatkan tanggung
jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat
pengalaman Ibu Adriana sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang
lain. Itu sebabnya, Ibu Adriana diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa
acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP). Awalnya Ibu Adriana merasa tugas tambahan tersebut sangat
menantang. Namun demikian, sekarang dia tidak merasakan itu lagi. Ditambah
dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin
menurun. Karena itu, Ibu Adriana terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.
Jawablah pertanyaan
berikut.
- Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana?
Mohon uraikan dengan padat dan jelas.
- Bagaimana penerapan kompetensi pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab pada masalah tersebut? (mengacu
pada kerangka atau panduan yang ada di artikel)
Jawaban
1. Masalah yang dialami oleh Bu Adriana adalah ia
merasa kinerjanya menurun. Rasa jenuh dan lelah membuat pikirannya stres hingga
akhirnya berada di fase tidak menyadari bahwa keputusan yang diambil bisa saja
keliru (mengundurkan diri).
Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing);
latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai
kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful
walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan
sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan
mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba
kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan
sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat
diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas.
1. mengevaluasi situasi
2. menganalisis alternatif pilihan mereka, dan
3. mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu
terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
Salah satu strategi sederhana yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah
dengan
menggunakan kerangka yang disebut POOCH - Problem (Masalah), Options
(Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan
yang diambil), dan How (Bagaimana hasilnya).
Sehingga , Bu Adriana bisa berpikir jernih mengambil keputusan setelah
melakukan serangkaian cara di atas.
0 comments:
Post a Comment